Penyebab kurva kinked, yang juga dikenal sebagai kurva patah, merupakan masalah yang sering terjadi dalam ekonomi. Dalam teori ekonomi, kurva kinked menggambarkan situasi di mana perusahaan menghadapi elastisitas permintaan yang berbeda pada tingkat harga yang sama. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang penyebab kurva kinked yang juga sering disebut sebagai kurva patah.
Salah satu penyebab utama kurva kinked adalah adanya asumsi perusahaan dalam menghadapi persaingan oligopoli. Dalam oligopoli, pasar didominasi oleh beberapa perusahaan besar yang saling bersaing. Ketika salah satu perusahaan mengubah harga produknya, perusahaan lain akan bereaksi terhadap perubahan tersebut dengan cara yang berbeda. Beberapa perusahaan mungkin mengikuti perubahan harga tersebut, sementara yang lain memilih untuk mempertahankan harga yang sama. Inilah yang menyebabkan elastisitas permintaan yang berbeda pada tingkat harga yang sama, yang pada gilirannya menghasilkan kurva kinked.
Penyebab lain dari kurva kinked adalah adanya ketergantungan pada harga pasar yang telah ditetapkan oleh pesaing. Dalam situasi ini, perusahaan mengikuti harga yang ditetapkan oleh pesaingnya sebagai strategi untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Jika perusahaan tersebut memutuskan untuk menaikkan harga produknya, mereka akan kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang masih mempertahankan harga lama. Sebaliknya, jika perusahaan tersebut memutuskan untuk menurunkan harga, pesaing dapat dengan mudah menyesuaikan harga mereka untuk tetap bersaing. Inilah yang menyebabkan kurva kinked dan perubahan harga yang sangat terbatas.
1. Perusahaan Menghadapi Elastisitas Permintaan yang Berbeda
Penyebab pertama kurva kinked adalah perusahaan menghadapi elastisitas permintaan yang berbeda pada tingkat harga yang sama. Beberapa konsumen mungkin sangat sensitif terhadap perubahan harga, sementara yang lain tidak begitu responsif. Hal ini menyebabkan perusahaan menghadapi dua elastisitas permintaan yang berbeda pada tingkat harga yang sama.
2. Asumsi Persaingan Oligopoli
Penyebab kedua kurva kinked adalah asumsi persaingan oligopoli dalam pasar. Dalam oligopoli, beberapa perusahaan besar memegang kendali atas pasar dan saling bersaing. Ketika salah satu perusahaan mengubah harga produknya, perusahaan lain akan bereaksi dengan cara yang berbeda, menyebabkan elastisitas permintaan yang berbeda pada tingkat harga yang sama.
3. Ketergantungan pada Harga Pasar yang Ditentukan oleh Pesaing
Penyebab ketiga kurva kinked adalah ketergantungan perusahaan pada harga pasar yang ditentukan oleh pesaing. Perusahaan mengikuti harga yang ditetapkan oleh pesaingnya sebagai strategi untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Ini menghasilkan kurva kinked karena perusahaan terbatas dalam melakukan perubahan harga yang signifikan.
4. Tidak Ada Insentif untuk Mengubah Harga
Penyebab keempat kurva kinked adalah tidak adanya insentif bagi perusahaan untuk mengubah harga. Jika perusahaan meningkatkan harga produknya, mereka akan kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang mempertahankan harga lama. Sebaliknya, jika mereka menurunkan harga, pesaing dapat dengan mudah menyesuaikan harga mereka untuk tetap bersaing.
5. Stabilitas dalam Industri
Penyebab kelima kurva kinked adalah stabilitas dalam industri. Kurva kinked menunjukkan bahwa perusahaan cenderung mempertahankan harga pada tingkat tertentu, yang menghasilkan stabilitas harga di pasar. Ini karena perubahan harga yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan dan memicu persaingan yang lebih intensif.
6. Diferensiasi Produk
Penyebab keenam kurva kinked adalah diferensiasi produk. Jika perusahaan berhasil menciptakan produk yang unik dan sulit ditiru oleh pesaing, mereka dapat mempertahankan harga yang tinggi dan tetap di atas kurva kinked. Dalam hal ini, elastisitas permintaan menjadi relatif tidak penting karena konsumen akan tetap membeli produk tersebut meskipun harganya lebih tinggi dari pesaing.
7. Kolusi
Penyebab ketujuh kurva kinked adalah kolusi antara perusahaan dalam pasar. Jika perusahaan saling bekerja sama untuk mempertahankan harga pada tingkat tertentu, kurva kinked dapat terbentuk. Dalam situasi ini, perusahaan berusaha untuk menghindari persaingan yang kuat dan menjaga keuntungan mereka dengan mempertahankan harga yang stabil.
8. Dampak Regulasi Pemerintah
Penyebab kedelapan kurva kinked adalah dampak regulasi pemerintah dalam mengatur harga. Jika pemerintah membatasi perubahan harga atau memperkenalkan kebijakan yang membatasi persaingan, perusahaan mungkin lebih cenderung mempertahankan harga pada tingkat tertentu. Hal ini dapat menghasilkan kurva kinked di pasar.
9. Siklus Bisnis
Penyebab kesembilan kurva kinked adalah siklus bisnis. Selama periode resesi atau penurunan ekonomi, perusahaan mungkin lebih cenderung mempertahankan harga yang rendah untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Sebaliknya, selama periode ekspansi ekonomi, perusahaan mungkin lebih cenderung mempertahankan harga yang tinggi untuk meningkatkan keuntungan mereka.
10. Faktor Eksternal
Penyebab kesepuluh kurva kinked adalah faktor eksternal yang mempengaruhi pasar. Perubahan dalam faktor eksternal seperti harga bahan baku, upah tenaga kerja, atau kebijakan perdagangan dapat menyebabkan perusahaan mempertahankan harga pada tingkat tertentu dan menghasilkan kurva kinked.
Dalam kesimpulan, kurva kinked atau kurva patah merupakan fenomena yang timbul dalam ekonomi sebagai hasil dari elastisitas permintaan yang berbeda pada tingkat harga yang sama. Penyebab utama kurva kinked melibatkan asumsi persaingan oligopoli, ketergantungan pada harga pasar yang ditentukan oleh pesaing, dan tidak adanya insentif untuk mengubah harga. Faktor lain seperti stabilitas industri, diferensiasi produk, kolusi, regulasi pemerintah, siklus bisnis, dan faktor eksternal juga dapat mempengaruhi terbentuknya kurva kinked. Memahami penyebab kurva kinked dapat membantu kita dalam memahami perilaku perusahaan dalam pasar oligopoli dan implikasinya dalam teori ekonomi.