Jelaskan Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut Emile Durkheim: Pengertian dan Contohnya

Posted on

Emile Durkheim, seorang sosiolog terkenal, mengemukakan teori tentang kelompok sosial dan mengklasifikasikannya ke dalam beberapa tipe. Klasifikasi kelompok sosial menurut Durkheim sangat penting untuk memahami dinamika sosial dan bagaimana individu berinteraksi dalam masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan dengan rinci dan komprehensif mengenai klasifikasi kelompok sosial menurut Emile Durkheim.

Pertama-tama, mari kita pahami pengertian kelompok sosial. Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran kolektif yang membentuk identitas sosial. Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua tipe utama: kelompok mekanik dan kelompok organik.

1. Kelompok Mekanik

Kelompok mekanik adalah kelompok sosial yang ditandai oleh keseragaman budaya, nilai, dan norma yang kuat di antara anggotanya. Anggota kelompok mekanik cenderung memiliki kesamaan dalam keyakinan, kepercayaan, dan gaya hidup. Contoh kelompok mekanik termasuk masyarakat tradisional, seperti suku-suku primitif yang hidup dalam komunitas yang terisolasi.

2. Kelompok Organik

Di sisi lain, kelompok organik adalah kelompok sosial yang ditandai oleh ketergantungan fungsional antarindividu. Anggota kelompok organik memiliki peran dan spesialisasi yang berbeda-beda, dan mereka saling bergantung dalam mencapai tujuan bersama. Contoh kelompok organik adalah masyarakat modern yang terdiri dari berbagai profesi, seperti petani, dokter, guru, dan pekerja pabrik.

Pos Terkait:  Cara Membuat Akun Pengunjung Baru Higgs Domino 2023

3. Kelompok Primer

Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat pribadi, kecil, dan memiliki interaksi langsung yang intens antara anggotanya. Keluarga dan teman dekat adalah contoh kelompok primer. Kelompok primer memiliki peran penting dalam sosialisasi individu dan membentuk identitas sosial awal seseorang.

4. Kelompok Sekunder

Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang lebih besar, lebih formal, dan memiliki interaksi yang lebih dangkal. Contoh kelompok sekunder termasuk sekolah, tempat kerja, dan organisasi masyarakat. Kelompok sekunder berperan dalam menghubungkan individu dengan masyarakat yang lebih luas dan memainkan peran sosialisasi yang lebih khusus.

5. Kelompok Formal

Kelompok formal adalah kelompok sosial yang memiliki struktur, aturan, dan tujuan yang jelas. Organisasi pemerintahan, perusahaan, dan lembaga pendidikan adalah contoh kelompok formal. Kelompok formal memiliki hierarki yang terdefinisi dengan jelas dan membutuhkan kesadaran kolektif untuk mencapai tujuan bersama.

6. Kelompok Informal

Di sisi lain, kelompok informal adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur dan aturan formal yang terdefinisi dengan jelas. Contoh kelompok informal termasuk kelompok teman sebaya, kelompok minat, dan kelompok komunitas. Kelompok informal seringkali didasarkan pada minat bersama atau hubungan sosial yang lebih santai.

Pos Terkait:  Wusana Tegese: Pengertian, Makna, dan Signifikansi

7. Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi acuan individu dalam menentukan nilai, norma, dan perilaku. Individu mengadopsi nilai dan norma kelompok referensi sebagai panduan dalam hidup. Kelompok referensi dapat berupa keluarga, teman, atau kelompok sosial yang diidolakan.

8. Kelompok Acuan

Di sisi lain, kelompok acuan adalah kelompok sosial yang digunakan sebagai perbandingan dalam mengevaluasi diri sendiri. Individu membandingkan dirinya dengan anggota kelompok acuan untuk menilai prestasi, sikap, dan kemampuannya. Contoh kelompok acuan termasuk kelompok kerja, kelompok sebaya, atau tokoh umum yang dihormati dalam masyarakat.

9. Kelompok Ingroup

Kelompok ingroup adalah kelompok sosial yang dianggap sebagai kelompok yang memiliki identitas dan afiliasi sosial yang sama dengan individu. Individu merasa memiliki ikatan emosional dan solidaritas dengan kelompok ingroup. Contoh kelompok ingroup termasuk keluarga, suku, agama, atau kelompok etnis.

10. Kelompok Outgroup

Di sisi lain, kelompok outgroup adalah kelompok sosial yang dianggap berbeda atau asing bagi individu. Kelompok outgroup dapat menjadi objek diskriminasi, prasangka, atau konflik dengan kelompok ingroup. Contoh kelompok outgroup termasuk kelompok etnis, agama, atau suku yang berbeda.

Dalam kesimpulan, Emile Durkheim mengklasifikasikan kelompok sosial menjadi beberapa tipe, termasuk kelompok mekanik dan organik, kelompok primer dan sekunder, serta kelompok formal dan informal. Klasifikasi ini membantu kita memahami bagaimana individu berinteraksi dalam masyarakat dan bagaimana dinamika sosial terbentuk. Memahami klasifikasi kelompok sosial menurut Durkheim penting untuk memahami sosiologi dan peran kelompok sosial dalam mempengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *