Dalam Job-Order Costing, Terdapat Tujuh Perlakuan Akuntansi Terhadap Produksi

Posted on

Dalam sistem akuntansi job-order costing, perusahaan mengalokasikan biaya produksi ke setiap pesanan atau pekerjaan yang dikerjakan. Tujuannya adalah untuk menghitung biaya yang tepat untuk setiap pesanan dan memastikan keuntungan yang maksimal. Ada tujuh perlakuan akuntansi yang diterapkan dalam job-order costing untuk mengelola biaya produksi dengan efektif.

Perlakuan pertama adalah identifikasi biaya bahan baku. Di sini, perusahaan mencatat biaya bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan. Hal ini meliputi pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku dalam produksi, dan penyesuaian persediaan bahan baku yang tidak terpakai.

1. Identifikasi Biaya Bahan Baku

Identifikasi biaya bahan baku melibatkan mencatat pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku dalam produksi, dan penyesuaian persediaan bahan baku yang tidak terpakai.

2. Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Penghitungan biaya tenaga kerja langsung mencakup mencatat upah langsung yang dibayarkan kepada pekerja yang bekerja pada pesanan tertentu.

3. Alokasi Biaya Overhead Pabrik

Alokasi biaya overhead pabrik melibatkan mengalokasikan biaya overhead pabrik yang tidak langsung ke setiap pesanan. Biaya overhead pabrik termasuk biaya-biaya seperti sewa pabrik, utilitas, dan perawatan peralatan.

Pos Terkait:  Jelaskan Hubungan Merkantilisme dengan Praktik Penjajahan Belanda di Indonesia

4. Penyesuaian Persediaan Bahan Baku

Penyesuaian persediaan bahan baku dilakukan untuk mencatat bahan baku yang tidak terpakai atau rusak dalam produksi. Hal ini memastikan bahwa biaya yang tercatat akurat dan sesuai dengan bahan baku yang digunakan dalam produksi.

5. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung melibatkan mencatat upah langsung yang dibayarkan kepada pekerja yang bekerja pada pesanan tertentu. Hal ini penting untuk menghitung biaya tenaga kerja yang tepat dan mengalokasikannya ke pesanan yang sesuai.

6. Alokasi Biaya Overhead Pabrik

Alokasi biaya overhead pabrik melibatkan mengalokasikan biaya overhead pabrik yang tidak langsung ke setiap pesanan. Biaya overhead pabrik termasuk biaya-biaya seperti sewa pabrik, utilitas, dan perawatan peralatan.

7. Penyesuaian Persediaan Produk Jadi

Penyesuaian persediaan produk jadi dilakukan untuk mencatat nilai persediaan produk yang belum terjual. Hal ini penting untuk menghitung biaya produksi yang tepat dan menentukan keuntungan yang diperoleh dari setiap pesanan.

Dalam job-order costing, tujuh perlakuan akuntansi ini memastikan bahwa biaya produksi yang terkait dengan setiap pesanan dapat diidentifikasi dan dihitung dengan akurat. Dengan memahami perlakuan akuntansi ini, perusahaan dapat mengelola biaya produksi dengan efektif dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pos Terkait:  Jelaskan Hubungan Firewall dengan Jaringan VoIP: Perlindungan dan Keamanan yang Tak Boleh Diabaikan!

Secara keseluruhan, job-order costing memberikan kerangka kerja yang kuat bagi perusahaan untuk menghitung biaya produksi secara akurat dan memaksimalkan keuntungan dari setiap pesanan. Dengan menerapkan tujuh perlakuan akuntansi yang disebutkan di atas, perusahaan dapat mengelola biaya produksi dengan efektif dan meningkatkan keuntungan mereka.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *