Penyebab Mengapa Kurva Kinked Disebut Juga dengan Kurva Patah

Posted on

Di dunia ekonomi, kurva kinked atau dikenal juga dengan sebutan kurva patah merupakan salah satu konsep yang sering dibahas dalam teori oligopoli. Konsep ini menjelaskan tentang perilaku pasar di mana terdapat beberapa perusahaan yang mendominasi penawaran suatu produk atau jasa. Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai penyebab mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah.

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dipahami bahwa dalam teori oligopoli, terdapat beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi agar konsep kurva kinked dapat berlaku. Pertama, pasar yang diamati harus didominasi oleh beberapa perusahaan besar yang saling berinteraksi. Kedua, produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut harus homogen atau memiliki tingkat substitusi yang tinggi. Ketiga, perusahaan-perusahaan tersebut harus berperilaku rasional dan mempertimbangkan keuntungan ekonomis sebagai tujuan utama.

1. Perilaku Oligopolistik

Pada dasarnya, kurva kinked menggambarkan perilaku oligopolistik di mana perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli cenderung menjaga harga stabil. Hal ini terjadi karena perubahan harga yang drastis dapat mempengaruhi pangsa pasar dan keuntungan mereka. Perusahaan-perusahaan dalam pasar ini berusaha untuk menghindari perang harga yang dapat merugikan semua pihak.

Pos Terkait:  Seni Anichin: Mengungkap Keindahan yang Unik dan Menarik

2. Ketergantungan Antara Perusahaan

Salah satu penyebab mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah adalah adanya ketergantungan antara perusahaan dalam pasar oligopoli. Ketergantungan ini timbul karena setiap perubahan harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan mempengaruhi seluruh pasar. Jika suatu perusahaan menaikkan harga, perusahaan lain cenderung tidak mengikutinya karena khawatir akan kehilangan pangsa pasar. Namun, jika suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan mengikuti langkah tersebut untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.

3. Respon Elastisitas Permintaan

Salah satu faktor penting yang menyebabkan kurva kinked disebut sebagai kurva patah adalah respon elastisitas permintaan terhadap perubahan harga. Pada pasar oligopoli, permintaan terhadap produk atau jasa cenderung tidak elastis dalam hal penurunan harga. Hal ini berarti penurunan harga tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan permintaan. Sebaliknya, permintaan cenderung lebih elastis dalam hal kenaikan harga. Kenaikan harga akan lebih mempengaruhi keputusan konsumen untuk mencari alternatif produk atau jasa dengan harga yang lebih rendah.

4. Kestabilan Pasar dan Ketidakpastian

Salah satu alasan mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah adalah karena konsep ini mencerminkan kestabilan pasar dan ketidakpastian yang terjadi dalam pasar oligopoli. Dalam pasar ini, perusahaan-perusahaan cenderung memiliki kecenderungan untuk menjaga harga tetap stabil karena adanya ketidakpastian mengenai reaksi pesaing. Setiap perusahaan khawatir bahwa perubahan harga yang mereka lakukan akan merugikan mereka sendiri jika pesaing tidak mengikutinya, sehingga mereka lebih memilih untuk menjaga harga tetap stabil.

Pos Terkait:  Kode BSI ke Dana: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Dana Pendidikan Melalui Program Beasiswa

5. Dampak Terhadap Keuntungan Perusahaan

Kurva kinked atau kurva patah juga memiliki dampak terhadap keuntungan perusahaan dalam pasar oligopoli. Karena perusahaan-perusahaan cenderung menjaga harga stabil, perubahan biaya produksi tidak akan secara langsung mempengaruhi harga jual yang ditetapkan. Hal ini berarti perusahaan harus mampu mengelola biaya produksi dengan efisien agar dapat mempertahankan keuntungan mereka. Perubahan biaya produksi yang signifikan dapat berdampak pada keputusan perusahaan untuk menaikkan harga atau menurunkan biaya produksi agar tetap kompetitif di pasar.

Dalam kesimpulan, kurva kinked atau kurva patah merupakan konsep yang menjelaskan perilaku pasar dalam teori oligopoli. Penyebab mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah melibatkan faktor-faktor seperti perilaku oligopolistik, ketergantungan antara perusahaan, respon elastisitas permintaan, kestabilan pasar, dan dampak terhadap keuntungan perusahaan. Memahami konsep ini penting dalam menganalisis pasar oligopoli dan strategi perusahaan dalam menjaga stabilitas harga dan keuntungan mereka.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *