Banyak orang sering kali bingung dengan istilah pastry dan bakery. Keduanya terdengar sangat mirip, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan dalam dunia kuliner. Jika Anda juga penasaran dengan perbedaan antara pastry dan bakery, artikel ini akan memberikan penjelasan yang lengkap dan komprehensif.
Pengertian Pastry
Pastry adalah jenis makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu, lemak, dan air. Adonan ini biasanya digunakan sebagai dasar untuk membuat kue-kue yang memiliki tekstur renyah, seperti croissant, puff pastry, dan pie crust. Pastry umumnya memiliki rasa yang lebih ringan dan tekstur yang lebih rapuh dibandingkan dengan jenis roti pada umumnya.
Pengertian Bakery
Bakery, di sisi lain, merujuk pada tempat atau usaha yang khusus menjual berbagai jenis roti dan kue. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan proses pembuatan roti dan kue secara umum. Di dalam bakery, Anda akan menemukan berbagai macam roti, seperti roti tawar, roti manis, roti gandum, dan berbagai jenis kue, seperti muffin, donat, dan kue tart.
1. Komposisi Bahan
Perbedaan pertama antara pastry dan bakery terletak pada komposisi bahan yang digunakan. Pastry menggunakan adonan tepung terigu, lemak, dan air sebagai bahan dasarnya. Sementara itu, bakery umumnya menggunakan adonan berbasis tepung terigu, air, ragi, dan gula sebagai bahan utamanya.
2. Tekstur dan Konsistensi
Pastry memiliki tekstur yang lebih rapuh dan renyah dibandingkan dengan roti yang biasa ditemui di bakery. Hal ini disebabkan oleh proporsi lemak yang lebih tinggi dalam adonan pastry. Bakery, di sisi lain, memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal, terutama pada jenis roti tawar.
3. Proses Pembuatan
Pembuatan pastry dan bakery juga memiliki perbedaan dalam prosesnya. Untuk membuat pastry, adonan biasanya diolah dengan teknik pengulenan dan pengepulan untuk menciptakan lapisan-lapisan yang renyah. Bakery, di sisi lain, melibatkan proses fermentasi dengan ragi, pemanggangan, dan teknik pengembangan roti untuk menghasilkan roti yang empuk dan berongga.
4. Jenis Produk
Pastry lebih sering digunakan sebagai dasar untuk membuat kue-kue manis, seperti croissant, puff pastry, dan pie crust. Bakery, di sisi lain, mencakup berbagai jenis roti, mulai dari roti tawar, roti manis, roti gandum, hingga berbagai jenis kue seperti muffin, donat, dan kue tart.
5. Penggunaan Lemak
Pastry menggunakan lemak, seperti mentega atau shortening, dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan bakery. Lemak ini memberikan tekstur yang renyah dan rapuh pada pastry. Bakery, di sisi lain, menggunakan lemak dalam jumlah yang lebih sedikit, terutama dalam jenis roti tawar yang umumnya menggunakan minyak sayur atau margarin.
6. Penyajian
Pastry umumnya disajikan sebagai hidangan penutup atau makanan ringan, baik dalam bentuk panas maupun dingin. Bakery, di sisi lain, lebih sering disajikan sebagai makanan pokok atau makanan penambah energi sehari-hari, seperti roti tawar yang biasa digunakan untuk membuat sandwich.
7. Kegunaan
Pastry sering digunakan dalam pembuatan kue-kue yang lebih rumit dan memiliki tampilan yang menarik, seperti kue tart dan kue kering. Bakery, di sisi lain, digunakan dalam pembuatan roti sehari-hari dan kue-kue yang lebih sederhana, seperti roti manis dan donat.
8. Kandungan Gizi
Pastry umumnya memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi, terutama dalam hal lemak dan kalori. Bakery, di sisi lain, dapat memberikan lebih banyak nutrisi, terutama dalam hal serat dan vitamin, tergantung pada jenis roti yang dipilih.
9. Variasi Rasa
Pastry menawarkan berbagai macam rasa manis dan gurih, tergantung pada isian atau topping yang digunakan. Bakery juga menawarkan variasi rasa yang luas, mulai dari roti tawar yang sederhana hingga roti manis yang beraneka ragam, seperti roti isi cokelat atau buah.
10. Popularitas
Pastry umumnya lebih populer di kalangan pecinta kue-kue manis dan makanan penutup. Bakery, di sisi lain, lebih populer di kalangan masyarakat umum sebagai makanan sehari-hari yang praktis dan bergizi.
Dalam kesimpulannya, pastry dan bakery memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal komposisi bahan, tekstur, proses pembuatan, jenis produk, penggunaan lemak, penyajian, kegunaan, kandungan gizi, variasi rasa, dan popularitas. Meskipun mirip dalam beberapa aspek, keduanya memiliki peran dan karakteristik yang berbeda dalam dunia kuliner. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini agar dapat mengapresiasi dan menikmati kedua jenis makanan ini dengan lebih baik.