Mad Far’i adalah salah satu kaidah tajwid dalam membaca Al-Quran yang berkaitan dengan penggunaan panjang pendeknya suara dalam membaca huruf-huruf tertentu. Dalam tajwid, terdapat beberapa macam mad, salah satunya adalah mad far’i. Penerapannya yang tepat akan memberikan keindahan dan kesempurnaan dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Pada artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang pengertian, jenis-jenis, dan contoh-contoh penggunaan mad far’i dalam membaca Al-Quran. Dengan memahami dengan baik kaidah ini, diharapkan pembaca dapat melafalkan ayat-ayat Al-Quran dengan benar dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
1. Pengertian Mad Far’i
Mad far’i adalah salah satu kaidah tajwid yang mengatur tentang lamanya bacaan suara pada huruf-huruf tertentu dalam Al-Quran. Mad far’i terbagi menjadi dua jenis, yaitu mad far’i muttasil dan mad far’i munfasil. Penerapannya sangat penting dalam membaca Al-Quran agar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan.
Pada mad far’i muttasil, bacaan ditekankan lebih lama pada huruf yang memiliki mad far’i, sedangkan pada mad far’i munfasil, bacaan dilambatkan pada huruf sebelum dan sesudah huruf yang memiliki mad far’i.
2. Jenis-jenis Mad Far’i
Ada beberapa jenis mad far’i yang perlu dipahami dalam tajwid, antara lain:
- Mad Far’i Muttasil Bil Awwal
- Mad Far’i Muttasil Bil Akhir
- Mad Far’i Munfasil
Mad far’i ini terjadi ketika huruf hijaiyah yang memiliki mad far’i diikuti oleh huruf ya atau wau. Contohnya adalah pada kata “بَيْتُوْنَ” (baituuna) dalam surat At-Tin ayat 4.
Pada mad far’i ini, huruf hijaiyah yang memiliki mad far’i berada di akhir kata. Contoh penggunaannya adalah pada kata “خَيْرٌ” (khayrun) dalam surat Al-Kahfi ayat 46.
Mad far’i ini terjadi ketika huruf hijaiyah yang memiliki mad far’i tidak berdekatan dengan huruf ya atau wau. Contoh penggunaannya adalah pada kata “بَرَكَةٌ” (barakatun) dalam surat Al-Kahfi ayat 44.
3. Contoh Kalimat dengan Mad Far’i
Berikut adalah beberapa contoh kalimat dalam Al-Quran yang menggunakan mad far’i:
- “إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ” (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in) – Surat Al-Fatihah ayat 5
- “سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ” (Sanurihim ayatina fil afaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu alhaqqu) – Surat Fussilat ayat 53
Pada kata “إِيَّاكَ” (iyyaka) terdapat mad far’i muttasil bil awal.
Pada kata “فِي” (fi) terdapat mad far’i munfasil.
Dengan mempelajari dan mengamalkan kaidah mad far’i ini, pembaca dapat membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman dan kecintaan kita terhadap Al-Quran, serta dapat menjadi amal jariyah bagi penulis dan pembaca. Selamat mempelajari tajwid dan semoga Allah SWT senantiasa meridai kita semua dalam membaca kitab suci-Nya.