Pendahuluan
Green tea dan matcha adalah dua jenis minuman teh yang berasal dari tanaman Camellia sinensis. Meskipun keduanya memiliki asal-usul yang sama, green tea dan matcha memiliki perbedaan dalam pengolahan dan rasa yang dihasilkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan rasa antara green tea dan matcha serta mencari tahu apa yang membuat keduanya unik.
Pengolahan Green Tea
Green tea mengalami proses pengolahan yang relatif sederhana. Proses dimulai dengan memetik daun teh dari tanaman Camellia sinensis. Setelah dipetik, daun teh kemudian dijemur untuk menghilangkan kelembapan yang berlebihan. Langkah selanjutnya adalah menghancurkan daun teh agar ukurannya lebih kecil dan lebih mudah diseduh. Setelah itu, daun teh diukus untuk mencegah oksidasi. Hal ini penting karena oksidasi dapat mengubah rasa dan aroma daun teh. Terakhir, daun teh dikeringkan dan siap digunakan untuk diseduh.
Proses Pengolahan Green Tea
Proses pengolahan green tea yang sederhana ini memungkinkan rasa dan aroma alami dari daun teh tetap terjaga. Green tea memiliki ciri khas rasa yang segar, ringan, dan sedikit pahit. Rasa pahit pada green tea disebabkan oleh senyawa bernama katekin yang terkandung dalam daun teh hijau. Namun, tingkat kepahitan dapat bervariasi tergantung pada jenis green tea yang digunakan. Beberapa green tea memiliki rasa rumput yang lebih kuat, sementara yang lain memiliki rasa yang lebih halus dan manis.
Varian Green Tea
Terdapat berbagai macam varian green tea yang populer di seluruh dunia. Beberapa varian yang terkenal antara lain:
- Sencha: Green tea yang paling umum dikonsumsi di Jepang. Sencha memiliki rasa yang segar dan sedikit pahit.
- Gunpowder: Green tea yang berasal dari Tiongkok. Nama “gunpowder” diberikan karena daun teh ini digulung seperti butiran bubuk mesiu.
- Dragon Well: Green tea yang tumbuh di daerah Hangzhou, Tiongkok. Dragon Well memiliki rasa yang lembut dan manis.
- Matcha: Meskipun matcha juga termasuk dalam kelompok green tea, namun memiliki karakteristik dan proses pengolahan yang berbeda. Kami akan membahas matcha secara terpisah dalam subseksi berikutnya.
Pengolahan Matcha
Matcha adalah jenis teh yang diproduksi dengan cara yang berbeda dari green tea. Matcha dibuat dari daun teh hijau yang dihaluskan menjadi bubuk halus. Proses pengolahan matcha dimulai dengan penanaman tanaman teh di bawah sinar matahari langsung. Beberapa minggu sebelum panen, tanaman teh dilindungi dari sinar matahari langsung dengan menggunakan terpal atau penutup khusus. Hal ini dilakukan untuk mendorong produksi klorofil dan mengurangi tingkat astringensi pada daun teh.
Pemetikan dan Pengeringan Daun Teh
Setelah tanaman teh dipanen, hanya daun-daun muda yang dipilih untuk diolah menjadi matcha. Daun-daun muda ini memiliki rasa yang lebih lembut dan kaya nutrisi. Daun teh yang dipilih kemudian dijemur dan dihancurkan menjadi bubuk halus menggunakan batu penggiling tradisional yang disebut “is-hi-usu”. Hasil akhirnya adalah bubuk matcha yang siap untuk diseduh atau digunakan dalam berbagai resep makanan.
Rasa dan Aroma Matcha
Rasa matcha memiliki karakter yang lebih kompleks dibandingkan dengan green tea. Matcha memiliki rasa yang kaya, umami, dan sedikit pahit. Rasa umami yang khas pada matcha berasal dari asam amino yang terkandung dalam daun teh hijau. Rasa pahit pada matcha juga berasal dari senyawa katekin, mirip dengan green tea. Namun, rasa pahit pada matcha cenderung lebih lembut dan terimbangi dengan rasa umami yang khas.
Matcha juga memiliki aroma yang kuat dan menyegarkan. Aroma khas matcha disebabkan oleh senyawa volatil yang dilepaskan selama proses pengolahan dan penggilingan daun teh. Ketika matcha diseduh dengan benar, minuman ini memiliki tekstur yang kental dan lembut di mulut.
Varian Matcha
Terdapat beberapa varian matcha yang berbeda yang dapat dinikmati. Beberapa varian matcha yang populer antara lain:
- Usucha: Matcha dengan kepekatan rendah, biasanya digunakan untuk diseduh dengan air panas dan disajikan dalam bentuk teh seduh.
- Koicha: Matcha dengan kepekatan tinggi, biasanya digunakan untuk membuat matcha latte atau minuman matcha yang lebih kental.
- Ceremonial Grade: Matcha kualitas tertinggi yang digunakan dalam upacara minum teh Jepang.
- Culinary Grade: Matcha yang digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman seperti es krim, kue, dan smoothie.
Kegunaan dan Kombinasi
Baik green tea maupun matcha dapat dinikmati dalam berbagai bentuk dan kombinasi. Green tea sering diseduh dalam bentuk teh celup atau teh seduh. Rasanya yang segar dan aroma alami membuatnya menjadi minuman yang menyegarkan.
Green tea juga sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan es krim, kue, dan makanan lainnya. Rasanya yang ringan dan sedikit pahit memberikan sentuhan yang unik pada makanan yang dihasilkan.
Sementara itu, matcha memiliki keunikan dalam cara penyajiannya. Matcha sering diseduh dengan menggunakan saringan khusus yang disebut “chasen” dan mangkuk keramik yang disebut “chawan”. Proses penyeduhan matcha melibatkan mengocok bubuk matcha dengan air panas hingga membentuk busa kental. Minuman matcha yang dihasilkan memiliki rasa yang kaya dan tekstur yang lembut di mulut.
Matcha juga sering digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman lainnya. Matcha latte, matcha smoothie, dan matcha ice cream merupakan beberapa contoh kreasi yang menggunakan matcha sebagai bahan utama. Kombinasi matcha dengan susu atau krim memberikan sentuhan lembut dan kaya pada makanan dan minuman tersebut.
Kesimpulan
Green tea dan matcha adalah dua jenis minuman teh yang memiliki perbedaan dalam rasa dan cara pengolahan. Green tea memiliki rasa yang segar, ringan, dan sedikit pahit, sementara matcha memiliki rasa yang kaya, umami, dan sedikit pahit dengan aroma yang kuat. Pilihan antara green tea dan matcha tergantung pada preferensi pribadi dan penggunaan yang diinginkan. Baik green tea maupun matcha memiliki manfaat kesehatan yang sama-sama baik, seperti sumber antioksidan dan peningkatan energi. Nikmatilah kedua minuman ini dalam berbagai variasi yang tersedia dan temukan yang paling sesuai dengan selera Anda.